Gergaji Besi


I. Pengenalan dan Prinsip Dasar

A. Definisi

Gergaji Besi (Hacksaw) adalah alat potong manual yang terdiri dari bingkai (frame) yang menahan bilah tipis dan tajam (mata gergaji). Alat ini dirancang untuk memotong material keras seperti besi, baja, kuningan, tembaga, dan pipa PVC.

B. Prinsip Kerja

Gergaji Besi bekerja berdasarkan prinsip memotong hanya pada langkah maju (mendorong).

  • Aksi Memotong: Gigi pada mata gergaji dirancang untuk mengikis material saat bilah didorong menjauhi tubuh operator.
  • Aksi Kembali: Saat bilah ditarik kembali, tekanan pada gergaji harus dikurangi untuk mencegah mata gergaji tumpul atau patah sebelum waktunya.

II. Anatomi dan Mata Gergaji

A. Komponen Utama

  1. Bingkai (Frame): Bagian utama yang menahan mata gergaji.
  2. Gagang (Handle): Pegangan di ujung belakang, tempat operator mendorong gergaji.
  3. Mata Gergaji (Blade): Bilah tipis dengan gigi pemotong.
  4. Pin Penahan (Pins): Titik-titik di kedua ujung bingkai tempat mata gergaji dikaitkan.
  5. Mur Sayap (Wing Nut) atau Tuas Pengencang: Digunakan untuk menegangkan mata gergaji.

B. Pemilihan Mata Gergaji (TPI)

Pemilihan mata gergaji yang tepat sangat krusial dan ditentukan oleh kerapatan giginya, diukur dalam TPI (Teeth Per Inch / Gigi per Inci).

TPIAplikasi MaterialCatatan
14Baja tebal, besi tuangUntuk material yang tebal dan keras.
18Baja perkakas, tembaga, kuninganSerbaguna untuk material umum yang tebal.
24Pipa logam, conduit, aluminiumUntuk material berdinding tipis dan sedang.
32Lembaran logam tipis, tabung tipisUntuk material yang sangat tipis.

Aturan Umum: Setidaknya tiga gigi mata gergaji harus menyentuh material pada satu waktu. Jika kurang dari tiga, gigi dapat tersangkut dan patah, atau merobek material tipis.


III. Prosedur Pemasangan dan Pemotongan

A. Pemasangan Mata Gergaji

  1. Arah Gigi: Mata gergaji harus dipasang dengan gigi menghadap ke depan, menjauhi operator (ke arah dorongan).
  2. Ketegangan: Kencangkan Mur Sayap atau Tuas Pengencang hingga mata gergaji sangat tegang (taut), namun tidak sampai melengkung. Mata gergaji yang kendor akan meliuk, memotong tidak lurus, dan mudah patah.

B. Teknik Pemotongan

  1. Penjepitan: Jepit benda kerja dengan kuat menggunakan ragum (vice). Pastikan garis penandaan (marking out) berada sedekat mungkin dengan rahang ragum untuk mengurangi getaran.
  2. Membuat Goresan Awal: Mulai pemotongan dengan satu atau dua tarikan ringan (langkah mundur) untuk membuat goresan pemandu.
  3. Posisi: Pegang gagang dengan kedua tangan (atau satu tangan jika benda kerja kecil). Posisikan tubuh operator menghadap lurus ke arah pemotongan.
  4. Tekanan dan Kecepatan:
    • Langkah Maju (Dorong): Terapkan tekanan yang stabil dan merata. Ini adalah langkah pemotongan.
    • Langkah Mundur (Tarik): Angkat tekanan (hanya menggesekkan gergaji).
    • Kecepatan: Pertahankan kecepatan konstan, sekitar 40 hingga 50 langkah per menit (jangan terlalu cepat, panas dapat merusak mata gergaji).
  5. Penyelesaian: Saat pemotongan hampir selesai, kurangi tekanan. Dukung ujung benda kerja yang akan terpotong untuk mencegahnya jatuh dan merusak potongan akhir.

IV. Perawatan dan Keselamatan

  • Pelumas: Saat memotong baja tebal, gunakan sedikit oli atau cairan pendingin (cutting oil) untuk mengurangi gesekan dan panas.
  • Keselamatan Mata: Selalu kenakan kacamata pelindung untuk melindungi mata dari serpihan logam.
  • Pendinginan: Jangan pernah memotong baja yang terlalu panas (misalnya, baru di las).
  • Perawatan Bilah: Buang bilah yang sudah tumpul. Menggunakan bilah tumpul membutuhkan tenaga berlebih dan menghasilkan potongan yang buruk.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *