I. Pengenalan dan Prinsip Dasar
A. Definisi
Siku-Siku adalah alat pemeriksaan atau penandaan yang berfungsi utama untuk menguji dan memverifikasi sudut $\mathbf{90 \text{ derajat}}$ atau untuk mengecek kerataan permukaan benda kerja. Alat ini tidak memiliki skala pengukuran panjang, melainkan berfungsi sebagai standar referensi sudut.
B. Prinsip Kerja
Prinsip kerja siku-siku sangat sederhana namun presisi: memanfaatkan geometri dasar untuk memastikan dua permukaan atau tepi berada tepat pada sudut $\mathbf{90 \text{ derajat}}$ satu sama lain.
- Pemeriksaan Kesikuan: Siku-siku diletakkan pada sudut benda kerja. Jika tidak ada celah cahaya antara bilah siku-siku dan benda kerja, maka sudutnya mendekati $90 \text{ derajat}$.
- Pemeriksaan Kerataan: Tepi bilah siku-siku yang lurus (straight edge) juga digunakan untuk memeriksa kerataan permukaan.
II. Jenis-Jenis Siku-Siku
Ada beberapa jenis siku-siku yang umum digunakan di bengkel mesin dan industri:
| Jenis Siku-Siku | Nama Inggris | Karakteristik dan Penggunaan |
| Siku-Siku Biasa | Try Square | Terdiri dari Bilah (Blade) dan Pegangan (Stock), biasanya untuk pekerjaan pertukangan kayu atau penandaan dasar. Bilah umumnya terpasang permanen. |
| Siku-Siku Insinyur | Engineer’s Square | Dibuat dengan presisi tinggi (seringkali dari baja keras atau tool steel). Digunakan dalam permesinan dan metrologi. Sudutnya dijamin ketelitiannya. |
| Siku-Siku Setel | Adjustable Square | Mirip Set Kombinasi, memiliki bilah yang dapat digeser dan dikunci pada pegangan. Fleksibel untuk penandaan. |
| Siku-Siku Presisi | Master Square | Digunakan hanya untuk mengkalibrasi siku-siku lain atau sebagai standar referensi utama dalam inspeksi kualitas. |
III. Anatomi dan Fungsi Bagian
Siku-Siku Insinyur terdiri dari dua bagian utama:
- Pegangan (Stock atau Beam):
- Bagian tebal yang berfungsi sebagai bidang referensi yang ditempelkan pada tepi benda kerja.
- Biasanya lebih tebal dan rata untuk memastikan kestabilan.
- Bilah (Blade):
- Bagian tipis dan rata yang bersudut tepat $90 \text{ derajat}$ terhadap Pegangan.
- Digunakan untuk memeriksa permukaan kedua benda kerja.
- Beberapa bilah memiliki skala (seperti Mistar Baja), namun fungsi utamanya tetap pengecekan sudut.
IV. Prosedur Penggunaan dan Aplikasi
Siku-siku memiliki dua fungsi utama dalam praktik mesin dasar:
A. Pemeriksaan Kesikuan (90 Derajat)
- Posisikan: Tempatkan Pegangan (Stock) Siku-Siku rapat pada salah satu tepi benda kerja (bidang referensi).
- Periksa: Tempelkan Bilah (Blade) pada permukaan benda kerja yang tegak lurus (permukaan kedua).
- Amati Celah: Lihat apakah ada celah cahaya antara Bilah dan permukaan benda kerja.
- Jika tidak ada celah, benda kerja tersebut siku (square) atau $90 \text{ derajat}$.
- Jika ada celah, benda kerja tersebut tidak siku.
- Ulangi: Untuk hasil optimal, balik Siku-Siku $180 \text{ derajat}$ pada titik yang sama dan periksa ulang untuk mengeliminasi kesalahan yang mungkin berasal dari siku-siku itu sendiri.
B. Pemeriksaan Kerataan (Flatness)
- Gunakan tepi lurus Bilah (straight edge) atau Pegangan.
- Letakkan Bilah di atas permukaan benda kerja.
- Periksa celah cahaya di sepanjang Bilah. Jika ada cahaya di tengah atau di ujung, permukaan tersebut tidak rata.
C. Penandaan (Scribing)
Siku-siku digunakan sebagai panduan lurus untuk menarik garis penandaan yang tegak lurus terhadap tepi referensi benda kerja.
V. Perawatan dan Keselamatan
- Jaga Kebersihan: Pastikan Bilah dan Pegangan selalu bersih dari serpihan atau oli. Goresan pada Bilah dapat mengurangi akurasi.
- Penyimpanan: Simpan di tempat kering dan terlindung. Idealnya, berikan lapisan oli tipis pada siku-siku baja presisi untuk mencegah korosi.
- Hindari Benturan: Jangan gunakan siku-siku sebagai palu atau pengungkit. Kerusakan sedikit saja pada sudut $90 \text{ derajat}$ akan membuatnya tidak akurat.
- Pengecekan Rutin: Secara berkala, cek kesikuan alat menggunakan Master Square atau pelat referensi yang telah terkalibrasi.

Leave a Reply