I. Definisi dan Prinsip Kerja
Puller (atau di Indonesia sering disebut Treker) adalah alat khusus yang digunakan untuk melepas komponen yang terpasang erat pada poros (shaft) atau di dalam lubang tanpa merusak komponen tersebut atau komponen di sekitarnya.
- Komponen yang Dilepas: Bearing (bantalan), gear (roda gigi), pulley (katrol), atau flywheel (roda gila).
- Prinsip Kerja: Puller bekerja dengan prinsip mengubah gaya puntir baut (torsi) menjadi gaya tarik linier yang besar. Dengan mengunci cengkeraman (jaws/legs) di belakang komponen dan memutar baut penarik (forcing screw), gaya tarik (pulling force) dihasilkan, memaksa komponen lepas dari dudukannya secara perlahan dan merata.
II. Jenis-Jenis Puller Utama
Jenis puller dibedakan berdasarkan konstruksi dan aplikasi komponen yang ditarik:
| Jenis Puller | Deskripsi | Fungsi Spesifik |
| Puller Kaki Dua (Two-Jaw Puller) | Memiliki dua kaki cengkeram yang dapat disesuaikan. | Paling serbaguna, digunakan untuk melepas pulley, gear, atau bearing yang terpasang di luar poros. |
| Puller Kaki Tiga (Three-Jaw Puller) | Memiliki tiga kaki cengkeram. | Menawarkan cengkeraman yang lebih merata dan stabil, meminimalkan risiko kemiringan komponen saat ditarik. |
| Bearing Puller Internal (Treker Laher Tanam) | Digunakan untuk menarik bearing yang terpasang di dalam lubang atau housing (bearing tanam). | Kaki cengkeramnya mengembang di bagian dalam bearing untuk mencengkeram dan menariknya keluar. |
| Flywheel Puller | Alat khusus dengan ulir yang dipasang ke flywheel motor. | Digunakan untuk melepas flywheel atau magnet pada mesin sepeda motor. |
III. Teknik Penggunaan Puller yang Benar
Penggunaan puller harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati untuk mencegah kerusakan pada komponen.
- Pilih Puller yang Tepat: Sesuaikan jenis dan ukuran puller dengan komponen yang akan ditarik. Pastikan kapasitas beban puller cukup kuat.
- Posisikan Kaki Cengkeram (Jaws):
- Pasang kaki puller agar mencengkeram bagian terkuat dari komponen yang akan ditarik (biasanya bagian belakang gear atau bearing).
- Pastikan semua kaki cengkeram memiliki kedalaman cengkeraman yang sama agar tarikan merata.
- Posisikan Baut Tengah (Forcing Screw): Posisikan ujung baut penarik tepat di tengah poros (shaft) atau di ujung baut penahan (jika ada).
- Tarik Secara Bertahap: Putar baut penarik searah jarum jam dengan kunci pas atau kunci soket secara perlahan dan bertahap.
- Jaga agar baut penarik tetap di tengah dan perhatikan apakah komponen tertarik lurus tanpa miring.
- Jika terlalu berat, jangan dipaksa. Cek kembali posisi puller atau oleskan sedikit penetran (seperti WD-40) untuk membantu melonggarkan.
- Perlindungan: Pada ujung poros yang lembut, letakkan pelindung (seperti mur yang sudah tidak terpakai) di antara ujung poros dan baut penarik untuk mencegah poros penyok.
IV. Keselamatan Kerja
- Palu Dilarang: Hindari memukul puller dengan palu, karena dapat merusak puller dan poros.
- Kacamata Pelindung: Komponen yang dilepas dapat tiba-tiba terlepas. Kenakan kacamata pelindung.
- Kekuatan: Gunakan puller dengan ukuran yang sesuai. Jangan mencoba menarik komponen besar dengan puller berkapasitas kecil.

Leave a Reply